Seiring dengan menggeliatnya pertumbuhan industri manufaktur di Sumatera Selatan, rupanya memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR). Pasalnya, hal tersebut memacu permintaan semen cukup besar lantaran maraknya pembangunan pabrik-pabrik baru.
Tengok saja, tahun lalu dua perusahaan besar telah mendongkrak penjualan Semen Baturaja. Pertama, perusahaan kertas PT Oki Pulp & Paper, kedua adalah perusahaan pupuk pelat merah PT Pupuk Sriwidjaya (Pusri).
Kedua korporasi tersebut sedang membangun pabrik baru yang membutuhkan pasokan semen. Selain dari proyek korporasi, penjualan Semen Baturaja tahun lalu naik karena adanya permintaan semen untuk proyek pembangkit listrik.
Penjualan SMBR pada 2015 naik 20 persen menjadi Rp1,46 triliun ketimbang penjualan 2014 senilai Rp1,21 triliun. Dari sisi nilai, perseroan membidik penjualan tahun ini senilai Rp1,7 triliun, naik 16,4 persen ketimbang penjualan tahun lalu. Adapun, penyumbang kenaikan penjualan Semen Baturaja tahun ini adalah, adanya proyek sarana olah raga untuk kebutuhan Asian Games 2018.
Selain untuk pembangunan sarana olahraga, juga ada pembangunan sarana transportasi light rail transit (LRT), jalan tol, perluasan bandara, serta proyek hotel. Dari sisi volume, perseroan membidik penjualan tahun ini sebanyak 1,75 juta ton, naik 16,6 persen ketimbang 2015 sebesar 1,5 juta ton. Penjualan semen milik Semen Baturaja sampai dengan Maret 2016 tercatat sebanyak 316.900 ton.
Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan bisa dobel digit. Untuk mengejar target tersebut, Semen Baturaja telah mempersiapkan pabrik Baturaja II yang rencananya akan beroperasi Juli 2017 mendatang. Untuk pabrik baru berkapasitas produksi 1,85 juta ton tersebut, Semen Baturaja merogoh investasi Rp3,3 triliun. Dengan beroperasinya pabrik Baturaja II tersebut, maka total kapasitas produksi Semen Baturaja naik menjadi 4 juta ton.
Semen Baturaja saat ini memiliki tiga pabrik, yang pertama berlokasi di Palembang Sumatra Selatan dengan kapasitas produksi 350.000 ton per tahun. Pabrik kedua berlokasi di Baturaja berkapasitas produksi 1,2 juta hingga 1,3 juta ton per tahun. Sedangkan pabrik ketiga berlokasi di Panjang, Lampung berkapasitas 350.000 ton per tahun.
Untuk tahun ini, diproyeksikan produksi Semen Baturaja bisa mencapai 1,9 juta ton. Demi melancarkan produksi, manajemen Semen Baturaja telah mengalokasikan belanja modal senilai Rp2 triliun untuk membangun pabrik baru dan perawatan pabrik lama.
Menurut analis PT Reliance Securities, Robertus Yanuar Hardy, saham-saham di sektor semen bisa menjadi saham-saham pilihan tahun ini. Penguatan sektor ini akan ditopang ekspektasi mulai membaiknya perekonomian, nilai tukar yang cenderung stabil, dan berjalannya proyek infrastruktur pemerintah.
“Peningkatan prospek emiten semen akan didukung tingginya realisasi penyerapan anggaran belanja modal proyek infrastruktur. Hal itu bakal menjadi sentimen positif yang mengangkat kinerja emiten semen,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar