Upaya Khusus
(Upsus) yang di programkan Pemerintah Pusat melalui Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Holtikultura untuk menekan inflasi, kini gencar menggalakan
budidaya tanaman Cabe dan Bawang.
Selain
tanaman Padi, Jagung, dan kedelai, yang menjadi peioritas program
ketahanan pangan, tanaman Cabe dan Bawang juga menjadi andalan para petani,
sebagai altetnatif di saat harga karet anjlok.
“Untuk tanaman Cabe
dan Bawang ternyata cocok, untuk di kembangkan di OKU, hasil panen cabe sendiri
bisa menghasilkan 5 ton lebih dalam per hektar, demikian juga dengan bawang
merah,”kata Ir Syarif Hasan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Holtikultura Kabupaten OKU di dampingi Kabid Tanaman Holtikultura Fahrulrozi
saat meninjau panen bawang di Kecamatan Sosoh Buat Rayap pada Minggu (3/4).
Menurut Syarif
Hasan, untuk tahun 2016 ini akan lebih di kembangkan lagi ke beberapa
kecamatan, yang mana tanaman ini selain waktunya cukup singkat, dan harganya
juga cukup lumayan.
“Untuk bawang merah
3,5 bulan sudah panen, saat ini para pedagang membeli hasil dari petani
dengan harga Rp 35 ribu per kilogram, dan Kecamatan Sosoh Buat Rayap dan
Lengkiti masih mendominasi penghasil cabe dan Bawang,”ujarnya.
Dikatakan nya,
program tahun 2016 ini, pihaknya akan mengembangkan budidaya cabe dan bawang ke
Kecamatan Sinar Peninjauan, dan Lubuk Batang, juga kecamatan lain.
“Tahun ini budidaya
cabe 75 hektar, sedangkan bawang merah 30 hektar, meskipun demikian, kami
masih menunggu hasil verifikasi dari Penyuluh Lapangan, yang di usulkan
masyarakat melalui kelompok tani,”jelas Syarif Hasan.
Kabid Tanaman
Holtikultura, Fahrulrozi menambahkan, bantuan kepada masyarakat untuk budidaya
cabe dan bawang ini, akan memprioritaskan kelompok tani yang baru.
“Kalau di tahun
sebelum nya sudah dapat bantuan, di tahun ini tidak lagi, karena yang kita
prioritaskan kelompok tani yang baru, dan bantuan ini untuk merangsang
masyarakat, giat mengembangkan usaha pertanian, selain tanaman
pangan,”imbuhnya.(Rud).
Sumber :
sumateradeadline.com
0 komentar:
Posting Komentar